Menurut Sudjana (Trianto, 2011,177), untuk
melaksanakan pengembangan perangkat pengajaran diperlukan model-model
pengembangan yang sesuai dengan sistem pendidikan. Sehubungan dengan itu
beberapa model pengembangan pembelajaran. Dalam pengembangan perangkat
pembelajaran dikenal tiga model pengembangan perangkat, yaitu: model
Dick-Carey, Model 4-D dan model Kemp.
Menurut Trianto (2011,177) secara umum setiap model
yang terdiri dari 4 (empat) tahap: Pertama,
tahap pendefinisian (define), yaitu
tahap yang bertujuan untuk menentukan dan mendefinisikan kebutuhan
pembelajaran; kedua, tahap
perancangan (design), yaitu
perancangan prototype perangkat
pembelajaran; ketiga, tahap
pengembangan (develop), yaitu yang
bertujuan untuk menghasilkan perangkat
pembelajaran dan keempat, tahap
penyebaran (disseminate) yaitu tahap
penggunaan perangkat pembelajaran. Keempat tahapan pengembangan perangkat
pembelajaran meliputi langkah-langkah yang secara lengkap ditunjukkan pada
tabel di bawah ini.
Tabel 2.4 Perbedaan
Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Model
Tahap
|
Dick and Carey
|
4-D
|
Kemp
|
Penetapan
|
-
Indentify
instructional goals.
-
Conducting a
goal analysis
-
Conducting
subordinate skills analysis
-
Indentify
entry behaviorus & characteristic
-
Write performance
objectives
|
Pendefinisian
(define)
-
Support
analysis
-
Learner
analysis
-
Task analysis
-
Concept
analysis
-
Instructional
objective
|
-
Instructional
problems
-
Learner
charakteritics
-
Taks analysis
-
Instructional
objectives
-
Content
sequencing
-
Instructional strategies
-
Instructional
delevery
|
Perancangan
(Design)
|
-
Design and
conduct fomativ evaluation
-
Design and
conduct summative evaluation
|
Perancangan
(design)
-
Evaluation
instruments
-
Instructional
resources
|
-
Evaluation
instrumens
-
Instructional
resoures
-
Support services
|
Pengembangan
(develop)
|
-
Develop
critirian referenced test item
-
Develop
instructionak strategy
-
Develop &
select instructional materials
|
Pengembangan
(develop)
-
Instrument
validation
-
Try outs
|
-
Formative
evaluation
-
Revision
-
Evaluative
evaluation
|
Penyebaran
(disseminate)
|
-
Instrument
implementation
|
Penyebaran
(Desseminate)
-
Instruments
implementation
|
-
Instrumen
implementation
|
Sumber : Trianto (2011:178)
Model pengembangan perangkat seperti yang disarankan
oleh Thiagarajan (1974:5) the systems-approach
model around which this sourcebook is organized is based upon these earlier and
upon actual field experience in
designing, developing, evaluating, and education. We have called our system-approach
the four-D model because it divides the instructional development process into
the four stages of Define, Design, Develop, Disseminate. Dengan jelas
Thiagarahan menyebutkan 4 tahap pengembangan, yaitu define, design, develop, dan disseminate
atau diadapatasi model 4-D, yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan dan
penyebaran. Kemudian menurut Trianto bagan atau skema dari model pengembangan
perangkat pembelajaran seperti di bawah ini
Sumber:
(Trianto, 2011:190)
Gambar
2.2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran 4-D
a. Tahap
Pendefinisian
Tujuan
tahap ini adalah menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran.
Dalam menentukan dan menerapkan syarat-syarat pembelajaran diawali dengan
analisis tujuan dari batasan materi yang dikembangkan perangkatnya. Tahap ini
meliputi 5 langkah pokok, (a) analisis ujung depan; (b) analisis siswa; (c)
analisis tugas; (d) analisis konsep; dan (e) perumusan tujuan pembelajaran.
1)
Analisis ujung depan
Analisis ujung depan bertujuan untuk memunculkan dan
menetapkan masalah dasar yang dihadapi dalam pembelajaran matematika sehingga
dibutuhkan pengembangan bahan pembelajaran. Berdasarkan masalah ini disusunlah
alternative perangkat pembelajaran yang relevan. Dalam rangka melakukan
analisis ujung depan mempertimbangkan beberapa hal sebagai alternatif
pengembangan perangkat pembelajaran, teori belajar, tantangan, dan tuntutan
masa depan. Thiagarajan (1974:6) menjelaskan fron-end analysis is the study of the basic problem facing the teacher
trainer : to raise the performance levels of special education teacher.
Analisis ujung depan diawali dari pengetahuan,
keterampilan, dan sikap awal yang dimiliki siswa untuk mencapai tujuan akhir
yaitu tujuan yang tercantum dalam kurikulum. Kesenjangan antara hal-hal yang
sudah diketahui siswa dengan apa yang seharusnya akan dicapai siswa memerlukan
telaah kebutuhan (needs) akan materi
sebagai penutup kesenjangan tersebut.
2)
Analisis tugas
Thiagarajan (1974:6) mengatakan pada task analysis is the indentifying of the
main skill to be acquired by the teacher, trainees and analizing it into set of
necessary and sufficient subsklills. Analisis tugas adalah kumpulan
prosedur untuk menentukan isi dalam satuan pembelajaran. Analisis tugas
dilakukan dengan merincikan isi materi ajar dalam bentuk garis besar. Analisis
ini mencakup; (a) analisis struktur isi; (b) analisis prosedural ; (c) analisis
informasi; (d) analisis konsep; dan (e) perumusan tujuan.
b. Tahapan
perancangan (design)
Pada
tahap ini menurut Thiagarajan (1974:7) menyebutkan the steps in this stage (1) constructing criterion-referenced test (2)
media selection (3) format selection, and (4) intial design. Kemudian Trianto
(2011:190) mengungkap Tujuan tahap ini adalah untuk menyiapkan prototype perangkat pembelajaran. Tahap
terdiri dari 3 langkah, yaitu : (1) penyusunan tes acuan patokan, merupakan
langkah awal yang menghubungkan antara tahap define dan tahap design.
Tes disusun berdasarkan hasil perumusan tujuan pembelajaran khusus. Tes ini
merupakan suatu alat mengukur terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa
setelah kegiatan belajar mengajar (2) pemilihan media yang sesuai tujuan, untuk
menyampaikan materi pelajaran. (3) pemilihan format. Di dalam pemilihan format
ini misalnya dapat dilakukan dengan mengkaji format-format perangkat yang sudah
ada dan yang sudah dikembangkan di negara-negara lain yang lebih maju. Untuk
lebih jelas pada tahap ini ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Sumber
: Thiagarajan (1974:7)
|
Gambar 2.3 Skema design
pengembangan bahan ajar Thiagarajan
c. Tahap
pengembangan (develop)
Pada
tahap ini Thiagarajan (1974:8) mengatakan the
two steps in this stage (develop) are (1) expert appraisal and (2) Development testing.
Kemudian Trianto (2011:192) Menjabarkan Tujuan tahap ini adalah untuk
menghasilkan perangkat pembelajaran yang sudah direvisi berdasarkan masukan
dari para pakar. Tahap ini meliputi : (a) validasi perangkat oleh para pakar
diikuti dengan revisi; (b) simulasi, yaitu kegiatan mengoperasionalkan rencana
pelajaran; dan (c) uji coba terbatas dengan siswa sesungguhnya. Hasil tahap (b)
dan (c) digunakan sebagai dasar revisi. Langkah berikutnya adalah uji coba
lebih lanjut dengan jumlah siswa sesuai dengan kelas sesungguhnya.
d. Tahap
Penyebaran (Disseminate)
Tahap
ini merupakan tahap penggunaan perangkat yang telah dikembangkan pada skala
yang lebih luas, misalnya di kelas lain, di sekolah lain, oleh guru lain.
Tujuan ini adalah untuk menguji efektivitas penggunaan perangkat di dalam kegiatan
belajar mengajar.
Buku
siswa (modul, diktat) merupakan buku panduan bagi siswa dalam kegiatan
pembelajaran yang memuat materi pelajaran, kegiatan penyelidikan berdasarkan
konsep, kegiatan sains, informasi, dan contoh-contoh uraian penerapan sains
dalam kehidupan sehari-hari.
Selain
itu, buku bacaan siswa ini juga sebagai panduan belajar baik dalam proses
pembelajaran di kelas maupun belajar mandiri. Materi ajar yang berisikan garis
besar bab. Kata-kata sains yang dapat dibaca pada uraian materi pelajaran,
tujuan yang memuat tujuan yang hendak dicapai setelah mempelajari materi ajar,
materi pelajaran berisi uraian materi yang harus dipelajari, bagan, atau gambar
yang mendukung ilustrasi pada uraian materi, kegiatan percobaan menggunakan
alat dan bahan sederhana dengan teknologi sederhana yang dapat dikerjakan oleh
siswa, uji dari setiap sub materi pokok, dan masalah-masalah dalam kehidupan
sehari-hari yang perlu didiskusikan.
No comments:
Post a Comment