Memecahkan suatu masalah merupakan aktivitas dasar
bagi manusia karena sebagian besar kehidupan kita adalah berhadapan dengan
masalah-masalah. Kemampuan merupakan kesanggupan atau kecakapan seseorang dalam
melakukan aktivitas. Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda baik
dalam menerima, mengingat maupun menggunakan suatu yang diterimanya. Hal ini
desebabkan bahwa setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam hal menyusun
segala sesuatu yang diamati, dilihat, diingat maupun yang dipikirkannya. Siswa
juga berbeda dalam cara menerima, mengorganisasikan dalam cara pendekatan
terhadap situasi belajar dan menghubungkan pengalaman-pengalamannya tentang
pelejaran serta cara mereka merespon terhadap metode pengajaran.
Menurut
Wardhani (2011:6) Pemecahan masalah adalah proses menerapkan pengetahuan yang
telah diperoleh sebelumnya ke dalam situasi baru yang belum dikenal. Selanjutnya
woolfolk (Uno, 2010:134) keterampilan pemecahan masalah (problem solving), yakni suatu keterampilan seseorang dalam
menggunakan proses berpikirnya untuk memecahkan masalah melalui pengumpulan
fakta, analisis informasi, menyusun berbagai alternative pemcahan masalah, dan
memilih pemecahan masalah yang efektif. Jadi, kemampuan pemecahan masalah
adalah kecakapan untuk menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya
ke dalam situasi baru yang belum dikenal.
Menurut Hamalik (2010:17)
“Proses berpikir pemecahan masalah melalui
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menyadari dan merumuskan masalah
2. Mengajukan alternative jawaban.
3.
Mengumpulkan keterangan-keterangan dari berbagai sumber.
4.
Mengetes kemungkinan-kemungkinan jawaban-jawaban dengan
keterangan-keterangan yang telah dikumpullkan
5.
Apabila sudah ditemukan suatu jawaban yang tepat maka
ditarik suatu kesimpulan.
6. Melaksanakan kesimpulan”.
Kemudian menurut Polya (Dewiyani, 2008) berpendapat :
“beberapa
keterampilan yang dikenal dapat
digunakan untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah adalah
·
Memahami soal : memahami dan mengindentifikasi apa fakta atau informasi yang diberikan, apa
yang ditanyakan, diminta untuk dicari atau dibuktikan.
·
Memilih pendekatan atau strategi pemecahan masalah :
misalnya menggambarkan masalah dalam bentuk diagram, memilih dan menggunakan
pengetahuan aljabar yang digunakan dan konsep yang relavan untuk membentuk
model kalimat atau kalimat matematika
·
Menyelesaikan model : melakukan operasi hitung secara
benar dalam menerapkan strategi, untuk mendapatkan solusi dari masalah.
·
Menafsirkan solusi : memperkirakan dan memeriksa jawaban,
masuk akalnya jawaban dan apakah memberikan pemecahan masalah terhadap masalah
semula.”
Dalam matematika kemampuan pemecahan masalah adalah hal
yang sangat penting yang harus dikuasai siswa ketika belajar matematika. Menurut
Nebraska dan Loretta Ohnemus Omaha (2010:5) menegaskan “Problem solving is an essential part of mathematics, yet many students
spend much of their mathematics career copying and reproducing algorithms”. Berarti pemecahan masalah adalah bagian yang
terpenting dalam matematika, tetapi masih banyak pelajar yang mencontek dan
memproduksi algoritma dalam pelajaran matematika mereka. Kemudian ditekankan
oleh Tumadi (2008:29) “Problem solving dalam
pembelajaran matematika merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam
pembelajaran matematika, perlu memperoleh perhatian serius bagi para guru”.
Menurut
Aunurrahman (2010:108) “langkah-langkah pemecahan masalah berikut sangat tepat
untuk diterapkan, yaitu : (a). mengidentifikasi masalah, (b) memikirkan alternative
pemecahan, (c). membandingkan alternative-alternatif pemecahan yang
memungkinkan akan dipilih, (d) mennentukan pemecahan yang terbaik”. Kemudian
Secara garis besar langkah-langkah pemecahan masalah mengacu kepada empat tahap pemecahan masalah
yang diusulkan oleh George Polya (Dewiyani) sebagai berikut
1.
Memahami
masalah
Pada tahap ini, kegiatan pemecahan masalah
diarahkan untuk membantu siswa menetapkan apa yang diketahui pada permasalahan
dan apa yang ditanyakan. Beberapa pertanyaan perlu dimunculkan kepada siswa
untuk membantunya dalam memahami masalah ini. Pertanyaan-pertanyaan tersebut, antara lain:
1). Apakah yang diketahui dari soal?
2). Apakah yang ditanyakan soal?
3). Apakah saja informasi yang diperlukan?
4). Bagaimana
akan menyelesaikan soal?
Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan di atas,
diharapkan siswa dapat lebih mudah mengidentifikasi unsur yang diketahui dan
yang ditanyakan soal. Dalam hal ini, strategi mengidentifikasi informasi yang
diinginkan, diberikan, dan diperlukan akan sangat membantu siswa melaksanakan
tahap ini.
2.
Membuat
rencana Pemecahan masalah
Pendekatan pemecahan
masalah tidak akan berhasil tanpa perencanaan yang baik. Dalam perencanaan
pemecahan masalah, siswa diarahkan untuk dapat mengidentifikasi
strategi-strategi pemecahan masalah yang sesuai untuk menyelesaikan masalah.
Dalam mengidentifikasi strategi-strategi pemecahan masalah ini, hal yang paling
penting untuk diperhatikan adalah apakah strategi tersebut berkaitan dengan
permasalahan yang akan dipecahkan.
3.
Melaksanakan
penyelesaian soal
Jika siswa telah
memahami permasalahan dengan baik dan sudah menentukan strategi pemecahannya,
langkah selanjutnya adalah melaksanakan penyelesaian soal sesuai dengan yang
telah direncanakan. Kemampuan
siswa memahami substansi materi dan keterampilan siswa melakukan
perhitungan-perhitungan matematika akan sangat membantu siswa untuk
melaksanakan tahap ini..
4.
Memeriksa
ulang jawaban yang diperoleh
Langkah memeriksa ulang
jawaban yang diperoleh merupakan langkah terakhir dari pendekatan pemecahan
masalah matematika. Langkah ini penting dilakukan untuk mengecek apakah hasil
yang diperoleh sudah sesuai dengan ketentuan dan tidak terjadi kontradiksi dengan
yang ditanya. Ada empat langkah penting yang dapat dijadikan pedoman
untuk dalam melaksanakan langkah ini, yaitu:
1). mencocokkan
hasil yang diperoleh dengan hal yang ditanyakan
2). menginterpretasikan
jawaban yang diperoleh
3). mengidentifikasi adakah cara lain untuk mendapatkan
penyelesaian masalah
4). mengidentifikasi adakah jawaban
atau hasil lain yang memenuhi.
Kemudian dilanjutkan oleh Sumarmo (1994:23) beberapa indikator kemampuan
pemecahan masalah matematika sebagai berikut :
-
Mengidentifikasi unsur-unsur yang
diketahui, yang ditanyakan, dan kecukupan unsur yang diperlukan.
-
Merumuskan masalah matematika atau
menyusun model matematika.
-
Menerapkan strategi untuk menyelesaikan berbagai
masalah (masalah sejenis dan masalah baru) dalam atau di luar matematika.
-
Menjelaskan atau mengiterprestasikan
hasil dari pernasalahan asal.
-
Menggunakan matematika bermakna.
Untuk mengetahui seberapa tingkat kemampuan
pemecahan masalah siswa dengan pemberian skor pada setiap aspek kemampuan
pemecahan masalah yang telah disesuaikan dengan empat tahap kemampuan pemecahan
masalah yang dikemukakan oleh Polya.
No comments:
Post a Comment