Pages

Wednesday, December 30, 2015

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD



            Model Pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) dikembangkan oleh Robert Slavin dan rekan-rekannya di Johns Hopkins University dan merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Selain itu, dapat digunakan untuk memberikan pemahaman konsep materi yang sulit kepada siswa dimana materi tersebut telah dipersiapkan oleh guru melalui lembar kegiatan siswa atau perangkat pembelajaran yang lain.
            Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen.
            Slavin (dalam Trianto, 2009 : 68) menyatakan bahwa:
Pada STAD siswa yang ditempatkan dalam belajar beranggotakan 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin dan suku. Guru menyajikan pelajaran, dan kemudian siswa bekerja dalam tim mereka memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Kemudian seluruh siswa diberikan tes tentang materi tersebut, pada saat tes ini mereka tidak diperbolehkan saling membantu.”

Setiap anggota kelompok harus memberikan skor yang terbaik kepada kelompoknya dengan menunjukkan peningkatan penampilan dibanding dengan sebelumnya atau dengan mencapai nilai sempurna. Kelompok yang tanpa memiliki anggota-anggota yang meningkat nilainya dan menghasilnya skor yang sempurna tidak akan menang atau mendapatkan penghargaan.
Slavin (1995:71) mengemukakan bahwa ”STAD terdiri dari 5 komponen utama yaitu penyajian kelas (class presentation), kelompok (team), tes (quizess), skor peningkatan individual (individual improvement scores), pengakuan kelompok (team recognition)”.
            Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam matematika adalah sebagai berikut:
Langkah 1: Penyajian informasi/Materi Pelajaran
Guru menyampaikan  materi pembelajaran kepada siswa sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai, dapat digunakan berbagai pilihan dalam menyampaikan materi, namun paling sering menggunakan metode pengajaran langsung.
Langkah 2: Pengelompokan Siswa dalam Kelompok Belajar
Guru mempersiapkan siswa dalam beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 anggota dengan anggota kelompok mempunyai kemampuan akademik yang berbeda-beda (cepat, sedang, lambat) sehingga setiap kelompok terdiri dari siswa dengan tingkat kemampuan seimbang. Jika mungkin anggota kelompok berasal dari budaya, suku yang berbeda serta kesetaraan jender.




Langkah 3: Kegiatan kelompok
Guru memberikan soal-soal dalam bentuk LKS kepada kelompok berkaitan dengan materi yang telah diberikan, kelompok mendiskusikan bersama-sama serta membahas soal-soal yang diberikan guru. Tujuan utamanya adalah memastikan bahwa setiap anggota kelompok dapat menguasai materi pembelajaran. Bahan LKS untuk kelompok dipersiapkan oleh guru agar kompetensi dasar yang diharapkan akan tercapai. Kemudian guru menyuruh beberapa perwakilan kelompok untuk mempersentasikan hasil kerja kelompoknya, dan kelompok yang lain memberi tanggapan terhadap kelompok penyaji.
Langkah 4: Evaluasi
Untuk mengevaluasi hasil belajar siswa diberikan tes atau kuis secara individual, masing-masing mengerjakan tes tanpa boleh saling membantu diantara anggota kelompok.
Langkah 5: Penghargaan kelompok
Guru memberi penghargaan pada kelompok yang memiliki nilai yang baik berdasarkan perolehan nilai peringkat atas hasil belajar individual dari nilai awal ke nilai akhir berikutnya.
Dalam tabel berikut diilustrasikan langkah-langkah pembelajaran menggunakan model NHT:

2.1.8.1. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki kelebihan dan kelemahan sebagai berikut.
Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
a.       Dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk bekerja sama dengan siswa lain.
b.      Meningkatkan motivasi, harga diri dan sikap positif
c.       Siswa mempuyai lebih banyak kesempatan untuk menghargai perbedaan
d.      Hasil-hasil diskusi mudah dipahami dan dilaksanakan karena para siswa ikut aktif
Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe STAD:
a.       Waktu yang dibutuhkan lebih banyak
b.      Setiap pembagian kelompok biasanya siswa ribut jika tidak dikondisikan dengan baik
Siswa yang pandai dapat mendominasi kelompoknya

No comments:

Post a Comment