CIRC singkatan dari Cooperative Integrated Reading and Compotition, termasuk salah satu model pembelajaran cooperative learning yang pada mulanya merupakan pengajaran kooperatif terpadu membaca dan menulis (Steven dan Slavin dalam Inayah, 2007:23) yaitu sebuah program komprehensif atau luas dan lengkap untuk pengajaran membaca dan menulis untuk kelas-kelas tinggi sekolah dasar. Namun, CIRC telah berkembang bukan hanya dipakai pada pelajaran bahasa tetapi juga pelajaran eksak seperti pelajaran matematika.
Dalam model pembelajaran CIRC, siswa ditempatkan dalam
kelompok-kelompok kecil yang heterogen, yang terdiri atas 4 atau 5 siswa. Dalam
kelompok ini tidak dibedakan atas jenis kelamin, suku/bangsa, atau tingkat
kecerdasan siswa. Jadi, dalam kelompok ini sebaiknya ada siswa yang pandai,
sedang atau lemah, dan masing-masing siswa merasa cocok satu sama lain. Dengan
pembelajaran kooperatif, diharapkan para siswa dapat meningkatkan cara berfikir
kritis, kreatif dan menumbuhkan rasa sosial yang tinggi.
Menurut Slavin (2010:203), tujuan utama dari CIRC adalah
menggunakan tim-tim operatif untuk membantu para siswa mempelajari kemampuan
memahami bacaan yang dapat diaplikasikan secara luas.
Langkah-langkah tipe ini menurut Steven dan Slavin (dalam
Riyanto, 2009:283) adalah :
1.
Membentuk kelompok yang terdiri dari
empat orang secara heterogen
2.
Guru memberikan wacana/kliping
sesuai dengan topik pembelajaran
3.
Siswa bekerja sama saling membacakan
dan menemukan ide pokok dan member tanggapan terhadap wacana/kliping dan
ditulis pada lembar kertas
4.
Mempresentasikan dan atau membacakan
hasil kelompok
5.
Guru membuat kesimpulan bersama
6.
Pembelajaran ditutup
A. Komponen-komponen dalam pembelajaran
CIRC
Model pembelajaran CIRC
menurut Slavin (dalam Inayah, 2007:24) memiliki delapan komponen. Kedelapan
komponen tersebut antara lain:
(1) Teams, yaitu pembentukan kelompok
heterogen yang terdiri atas 4 atau 5 siswa;
(2) Placement test, misalnya diperoleh dari
rata-rata nilai ulangan harian sebelumnya atau berdasarkan nilai rapor agar
guru mengetahui kelebihan dan kelemahan siswa pada bidang tertentu;
(3) Student
creative, melaksanakan tugas dalam suatu kelompok dengan menciptakan
situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh
keberhasilan kelompoknya;
(4) Team study, yaitu tahapan tindakan
belajar yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberika bantuan kepada
kelompok yang membutuhkannya;
(5) Team scorer and team recognition,
yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria
penghargaan terhadap kelompok yang berhasil secara cemerlang dan kelompok yang
dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas;
(6) Teaching group, yakni memberikan materi
secara singkat dari guru menjelang pemberian tugas kelompok;
(7) Facts test, yaitu pelaksanaan test
atau ulangan berdasarkan fakta yang diperoleh siswa;
(8) Whole-class units, yaitu pemberian
rangkuman materi oleh guru di akhir waktu pembelajaran dengan strategi
pemecahan masalah.
B. Kegiatan pokok pembelajaran CIRC dalam memecahkan masalah
Menurut Suyitno (dalam Inayah, 2007:25), kegiatan pokok
dalam CIRC untuk menyelesaikan soal pemecahan masalah meliputi rangkaian
kegiatan bersama yang spesifik, yaitu:
(1) Salah satu anggota atau beberapa kelompok
membaca soal,
(2) Membuat prediksi atau menafsirkan isi soal
pemecahan masalah, termasuk menuliskan model matematika dari permasalahan,
(3) Saling membuat ikhtisar/rencana penyelesaian
soal pemecahan masalah,
(4) Menuliskan penyelesaian soal pemecahan
masalah secara urut, dan
(5) Saling merevisi dan mengedit
pekerjaan/penyelesaian
C. Penerapan model pembelajaran CIRC
Penerapan model pembelajaran CIRC untuk meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah dapat ditempuh dengan:
1) Guru membimbing siswa memahami materi ajar
melalui tanya jawab
2)
Guru memberikan contoh soal terkait
dengan materi
3)
Guru siap melatih siswa untuk
meningkatkan keterampilan siswanya dalam menyelesaikan soal pemecahan
masalah
4)
Guru membagikan soal pemecahan
masalah kepada masing-masing kelompok belajar
6)
Guru memberitahukan agar dalam setiap
kelompok terjadi serangkaian kegiatan bersama yang spesifik, yaitu:
- Dalam
kelompok saling berbagi tugas. Untuk
menyelesaikan sebuah soal cerita, ada siswa yang ditugasi membaca soal, ada siswa yang ditugasi menuliskan apa yang diketahui, ada siswa yang
ditugasi menuliskan apa yang ditanyakan,
dan ada pula yang ditugasi untuk membuat
prediksi cara menyelesaikan soalnya.
-
Selanjutnya, secara bersama-sama
mereka saling bekerja sama untuk
menyelesaikan tugas mengerjakan soal cerita sampai selesai.
7)
Guru menjadi fasilitator bila
diperlukan
8)
Ketua kelompok melaporkan
keberhasilan atau hambatan kelompoknya
9)
Ketua kelompok harus dapat menetapkan
bahwa setiap anggota telah memahami, dan dapat mengerjakan soal pemecahan
masalah yang diberikan
10)
Guru meminta kepada perwakilan kelompok
untuk menyajikan temuannya
11)
Guru bertindak sebagai narasumber atau
fasilitator
12)
Guru membubarkan kelompok dan siswa
kembali ke tempat duduknya
13)
Guru memberikan tugas/PR secara
individual
14)
Guru mengulang secara klasikal tentang
strategi penyelesaian soal pemecahan masalah
15)
Guru memberikan kuis
Secara khusus, Slavin (http://matematikacerdas.wordpress.com/2010/01/
28/model-pembelajaran-kooperatif-tipe-circ/) menyebutkan kelebihan model
pembelajaran CIRC sebagai berikut:
1). CIRC amat tepat untuk meningkatkan
keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah
2). Dominasi guru dalam pembelajaran berkurang
3). Siswa termotivasi pada hasil secara teliti,
karena bekerja dalam kelompok
4). Para siswa dapat memahami makna soal dan
saling mengecek pekerjaannya
5). Membantu siswa yang lemah
6). Meningkatkan hasil belajar khususnya dalam
menyelesaikan soal yang berbentuk pemecahan masalah
Kelemahan
metode CIRC menurut Slavin, Robert (2008:213 ) antara lain:
1. Pada saat presentasi hanya siswa yang aktif
yang tampil didepan kelas:
2. Siswa yang tidak tampil mereka bersikap pasif
dalam mengikuti pelajaran
3.
Apabila tidak bisa mengontrol kelas
dengan baik maka akan membuat kelas menjadi ramai
Tidak semua guru pandai melaksanakan metode CIRC
sebagai tujuan pelajaran mudah dicapai dengan metode ini.
No comments:
Post a Comment