Pages

Tuesday, December 29, 2015

BAHAN AJAR



A.  Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar menurut Setiawan (2007:1.5) adalah bahan atau materi yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Bahan ajar juga merupakan wujud pelayanan satuan pendidikan terhadap peserta didik. Pelayanan individual dapat terjadi dengan bahan ajar. Peserta didik berurusan dengan informasi yang konsisten. Peserta yang cepat belajar, akan dapat mengoptimalkan kemampuannya dengan mempelajari bahan ajar. Peserta  didik yang lambat belajar, akan dapat mempelajari bahan ajar yang berulang-ulang. Dengan demikian, optimalisasi pelayanan belajar terhadap peserta didik dapat terjadi dengan bahan ajar.
Kemudian menurut Majid (2012:172) bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu. Hal senada juga dikemukakan oleh Darmadi (2012:212-213) bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.
Dipertegas Depdiknas (2008:7) bahan ajar merupakan seperangkat materi yang di susun secara sistematis sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar. Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa bahan ajar merupakan segala bahan yang disiapkan oleh guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai kompetensi yang telah ditentukan.

B Jenis-Jenis Bahan Ajar
Pengelompokkan bahan ajar berdasarkan jenisnya dilakukan dengan berbagai cara oleh beberapa ahli dan masing-masing ahli mempunyai  kriteria sendiri-sendiri. Depdiknas (2008:11) menerangkan bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu bahan cetak (printed) seperti antara lain handout, buku modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, model/maket, bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, film. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI (Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajaran Interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).  Kemudian Setiawan (2007:1.7) mengelompokkan bahan ajar ke dalam 2 kelompok besar yaitu jenis bahan ajar cetak dan bahan ajar noncetak. Jenis bahan ajar cetak yang dimaksud dalam buku materi poko ini adalah modul, Handout, dan lembar kerja. Sementara yang termasuk kategori jenis bahan ajar noncetak adalah realita, bahan ajar yang dikembangkan dari barang sederhana, bahan ajar diam dan display, video, audio, dan overhead transparencies (OHT).
a.      Bahan ajar cetak
Bahan ajar cetak adalah sejumlah bahan ajar yang digunakan dalam kertas, yang dapat berfungsi untuk keperluan pembelajaran atau penyampaian informasi Kemp dan Dayton, 1985 (Setiawan, 2007:1.8). dari sudut pandang teknologi pendidikan, bahan ajar dalam beragam bentuknya dikategorikan sebagai bagian dari media pembelajaran. Sebagai bagian dari media pembelajaran, bahan ajar cetak mempunyai kontribusi yang tidak sedikit dalam proses pembelajaran. Salah satu alasan mengapa  bahan ajar cetak masih merupakan media utama dalam paket bahan ajar di sekolah-sekolah, karena sampai saat ini bahan ajar cetak masih merupakan media yang paling mudah diperoleh dan lebih standar dibanding program komputer Bate (Setiawan, 2007:1.8), di samping memiliki kelebihan, bahan ajar cetak juga memiliki kelemahan diantaranya yaitu tidak mampu mempresentasikan gerakan. Kategori  bahan ajar cetak antaranya yaitu :
Tabel 2.1. Kategori dan karakteristik bahan ajar cetak
Jenis bahan ajar Cetak
Karakteristik
Modul
Terdiri dari bermacam-macam bahan tertulis yang digunakan untuk belajar mandiri
Handout
Merupakan bermacam-macam bahan cetak yang dapat memberikan informasi kepada siswa. Handout ini terdiri dari catatan (baik lengkap maupun kerangkanya saja), tabel, diagram, peta dan materi-materi tambahan lain.
Lembar Kerja Siswa
Termasuk di dalamnya lembar kasus, daftar bacaan, lembar praktikum, lembar pengarahan tentang proyek dan seminar kerja, dll.
Sumber :Setiawan (2007:1.10)


b.      Bahan ajar noncetak
Setiawan (2007:1.10-1.11) menjelaskan jenis bahan ajar noncetak untuk keperluan pembelajaran tersedia di pasaran dalam jumlah yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Diantara jenis bahan ajar noncetak ini di antaranya adalah bahan ajar berbentuk program audio, bahan ajar display, model, overhead transparencies (OHT), video dan bahan ajar berbantuan computer. Belawati (Mahyuni, 2012:31) merangkum  kelebihan dan kekurangan dari masing -masing jenis bahan ajar noncetak sebagai berikut:
Tabel 2.2. Kelebihan  dan kekurangan jenis bahan ajar noncetak
Jenis bahan ajar noncetak
Kelebihan
Kekurangan
OHT (Overalhead Transparancies)
-          Penggunaan proyektor yang dapat dioperasikan langsung oleh pengajar
-          Hanya membutuhkan sedikit persiapan
-          Persiapan mudah dan murah
-          Khususnya bermanfaat untuk kelas besar
-          Membutuhkan alat yang khusus untuk mengoperasikan
-          Proyektornya terlalu besar jika dibanding dengan proyektor yang lain
Audio
-          Mudah dipersiapkan dengan menggunakan tipe biasa.
-          Dapat diaplikasikan dihampir semua mata pelajaran
-          Alat yang digunakan mudah dibawa dan mudah dioperasikan.
-          Fleksibel dan mudah diadaptasi, baik secara sendiri atau terkait dengan bahan-bahan lainnya.
-          Mudah diperbanyak dan murah
-          Ada kecenderungan penggunaannya berlebihan
-          Aliran informasi yang di sampaikan sangat fixed
Video
-          Bermanfaat untuk menggambarkan gerakan, keterkaitan, dan memberikan dampak terhadap topik yang dibahas.
-          Dapat diputar ulang
-          Dapat dimasukkan  teknik film lain, seperti animasi
-          Dapat dikombinasikan antara gambar diam dengan gerakan.
-          Ongkos produksinya mahal
-          Tidak kompatibel untuk beragam format video
Slide
-          Berwarna dan subjeknya asli
-          Mudah direvisi dan diperbarui.
-          Dapat dikombinasikan dengan audio
-          Dapat dimanfaatkan untuk kelompok atau individu
-          Membutuhkan alat khusus untuk mengoperasikannya
-          Sekuen dapat terganggu jika dioperasikan secara individual.
Computer Based Material
-          Interaktif dengan siswa
-          Dapat diadaptasi sesuai dengan siswa
-          Data mengontrol hardwere media lain
-          Memerlukan komputer dan pengetahuan programer.
-          Membutuhkan hardwere khusus untuk pengembangan penggunaannya.
-          Hanya efektif bila digunakan untuk penggunaan seseorang atau beberapa orang dalam kurun waktu tertentu.
Sumber : Belawati (Mahyuni 2007:31)

C Peranan Bahan Ajar dalam Pembelajaran
Bahan ajar sangat penting artinya bagi guru maupun siswa dalam proses pembelajaran. Tanpa bahan ajar akan sulit bagi guru untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Dengan demikian juga halnya dengan siswa, tanpa bahan ajar akan sulit untuk menyesuaikan diri dalam belajar, apalagi jika gurunya mengajar materi dengan cepat dan kurang jelas. Oleh sebab itu, bahan ajar dianggap sebagai bahan yang dapat dimanfaatkan, baik oleh guru maupun siswa, sebagai suatu upaya untuk memperbaiki mutu pembelajaran. Tabel 2.3 diterangkan peranan bahan ajar bagi guru dan siswa.
Tabel. 2.3 Peranan Bahan Ajar
No
Peranan bagi guru
Peranan bagi siswa
1
Menghemat waktu guru dalam mengajar.
Siswa dapat belajar tanpa harus ada guru atau teman siswa yang lain.
2.
Mengubah peranan guru dari seorang pengajar menjadi seorang fasilitator
Siswa dapat belajar kapan  saja dan dimana saja ia hendaki
3
Meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih efektiv dan interaktif
Siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan sendiri

-
Siswa dapat belajar menurut urutan yang dipilihnya sendiri.

-
Membantu potensi siswa untuk menjadi pelajar mandiri
Sumber : Setiawan (2007:1.15-1.17)


Lebih jauh lagi Setiawan (2007:1.18-1.20) peranan bahan ajar dalam pembelajaran sebagai berikut :
Dalam pembelajaran klasikal, bahan ajar berperan (a) bahan ajar dapat dijadikan sebagai bahan yang tak terpisahkan dari buku utama, (b) bahan ajar dapat juga dianggap sebagai pelengkap/suplemen buku utama, (c) bahan ajar dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, dan (d) bahan ajar dapat dijadikan yang mendukung penjelasan.
Pembelajaran individual, dalam pembelajaran individual bahan ajar berperan sebagai  (a) media utama dalam proses pembelajaran, (b) alat yang digunakan untuk menyusun dan mengawasi proses siswa memperoleh siswa, (c) penunjang media pembelajaran individual yang lain.
Dalam pembelajaran kelompok bahan ajar lebih bersifat sebagai bahan yang terintegrasi dengan proses belajar kelompok, dengan cara memberikan informasi tentang latar belakang materi, dan juga digunakan sebagai bahan pendukung bahan belajar utama serta dirancang untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

No comments:

Post a Comment