A. Pengertian
Bahan Ajar
Bahan ajar menurut Setiawan (2007:1.5) adalah bahan
atau materi yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan siswa dalam
proses pembelajaran. Bahan ajar juga merupakan wujud pelayanan satuan
pendidikan terhadap peserta didik. Pelayanan individual dapat terjadi dengan
bahan ajar. Peserta didik berurusan dengan informasi yang konsisten. Peserta
yang cepat belajar, akan dapat mengoptimalkan kemampuannya dengan mempelajari
bahan ajar. Peserta didik yang lambat
belajar, akan dapat mempelajari bahan ajar yang berulang-ulang. Dengan
demikian, optimalisasi pelayanan belajar terhadap peserta didik dapat terjadi
dengan bahan ajar.
Kemudian menurut Majid (2012:172) bahan ajar adalah
segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan
tertulis maupun bahan tidak tertulis. Dengan bahan ajar memungkinkan siswa
dapat mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar secara runtut dan
sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara
utuh dan terpadu. Hal senada juga dikemukakan oleh Darmadi (2012:212-213) bahan
ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara
garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus
dipelajari siswa dalam rangka mencapai kompetensi yang telah ditentukan. Secara
terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta,
konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.
Dipertegas Depdiknas (2008:7) bahan ajar merupakan
seperangkat materi yang di susun secara sistematis sehingga tercipta
lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar. Dari beberapa pendapat
di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa bahan ajar merupakan segala bahan yang
disiapkan oleh guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang terdiri
dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam
rangka mencapai kompetensi yang telah ditentukan.
B Jenis-Jenis Bahan Ajar
Pengelompokkan bahan ajar berdasarkan jenisnya
dilakukan dengan berbagai cara oleh beberapa ahli dan masing-masing ahli
mempunyai kriteria sendiri-sendiri. Depdiknas
(2008:11) menerangkan bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi empat kategori,
yaitu bahan cetak (printed) seperti
antara lain handout, buku modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, model/maket,
bahan ajar dengar (audio) seperti
kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio. Bahan ajar pandang dengar
(audio visual) seperti video compact
disk, film. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI (Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia
pembelajaran Interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials). Kemudian Setiawan (2007:1.7) mengelompokkan
bahan ajar ke dalam 2 kelompok besar yaitu jenis bahan ajar cetak dan bahan
ajar noncetak. Jenis bahan ajar cetak yang dimaksud dalam buku materi poko ini
adalah modul, Handout, dan lembar
kerja. Sementara yang termasuk kategori jenis bahan ajar noncetak adalah
realita, bahan ajar yang dikembangkan dari barang sederhana, bahan ajar diam
dan display, video, audio, dan overhead transparencies (OHT).
a.
Bahan
ajar cetak
Bahan ajar cetak adalah
sejumlah bahan ajar yang digunakan dalam kertas, yang dapat berfungsi untuk
keperluan pembelajaran atau penyampaian informasi Kemp dan Dayton, 1985 (Setiawan,
2007:1.8). dari sudut pandang teknologi pendidikan, bahan ajar dalam beragam
bentuknya dikategorikan sebagai bagian dari media pembelajaran. Sebagai bagian
dari media pembelajaran, bahan ajar cetak mempunyai kontribusi yang tidak
sedikit dalam proses pembelajaran. Salah satu alasan mengapa bahan ajar cetak masih merupakan media utama
dalam paket bahan ajar di sekolah-sekolah, karena sampai saat ini bahan ajar
cetak masih merupakan media yang paling mudah diperoleh dan lebih standar
dibanding program komputer Bate (Setiawan, 2007:1.8), di samping memiliki
kelebihan, bahan ajar cetak juga memiliki kelemahan diantaranya yaitu tidak
mampu mempresentasikan gerakan. Kategori
bahan ajar cetak antaranya yaitu :
Tabel
2.1. Kategori dan karakteristik bahan ajar cetak
Jenis bahan
ajar Cetak
|
Karakteristik
|
Modul
|
Terdiri
dari bermacam-macam bahan tertulis yang digunakan untuk belajar mandiri
|
Handout
|
Merupakan
bermacam-macam bahan cetak yang dapat memberikan informasi kepada siswa. Handout ini terdiri dari catatan (baik
lengkap maupun kerangkanya saja), tabel, diagram, peta dan materi-materi
tambahan lain.
|
Lembar
Kerja Siswa
|
Termasuk
di dalamnya lembar kasus, daftar bacaan, lembar praktikum, lembar pengarahan
tentang proyek dan seminar kerja, dll.
|
Sumber :Setiawan (2007:1.10)
b.
Bahan
ajar noncetak
Setiawan (2007:1.10-1.11) menjelaskan jenis bahan
ajar noncetak untuk keperluan pembelajaran tersedia di pasaran dalam jumlah
yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Diantara jenis bahan ajar noncetak
ini di antaranya adalah bahan ajar berbentuk program audio, bahan ajar display, model, overhead transparencies (OHT), video dan bahan ajar berbantuan computer.
Belawati (Mahyuni, 2012:31) merangkum kelebihan
dan kekurangan dari masing -masing jenis bahan ajar noncetak sebagai berikut:
Tabel
2.2. Kelebihan dan kekurangan jenis
bahan ajar noncetak
Jenis bahan
ajar noncetak
|
Kelebihan
|
Kekurangan
|
OHT
(Overalhead Transparancies)
|
-
Penggunaan proyektor yang dapat dioperasikan
langsung oleh pengajar
-
Hanya membutuhkan sedikit persiapan
-
Persiapan mudah dan murah
-
Khususnya bermanfaat untuk kelas besar
|
-
Membutuhkan alat yang khusus untuk mengoperasikan
-
Proyektornya terlalu besar jika dibanding dengan
proyektor yang lain
|
Audio
|
-
Mudah dipersiapkan dengan menggunakan tipe biasa.
-
Dapat diaplikasikan dihampir semua mata pelajaran
-
Alat yang digunakan mudah dibawa dan mudah
dioperasikan.
-
Fleksibel dan mudah diadaptasi, baik secara
sendiri atau terkait dengan bahan-bahan lainnya.
-
Mudah diperbanyak dan murah
|
-
Ada kecenderungan penggunaannya berlebihan
-
Aliran informasi yang di sampaikan sangat fixed
|
Video
|
-
Bermanfaat untuk menggambarkan gerakan,
keterkaitan, dan memberikan dampak terhadap topik yang dibahas.
-
Dapat diputar ulang
-
Dapat dimasukkan
teknik film lain, seperti animasi
-
Dapat dikombinasikan antara gambar diam dengan
gerakan.
|
-
Ongkos produksinya mahal
-
Tidak kompatibel untuk beragam format video
|
Slide
|
-
Berwarna dan subjeknya asli
-
Mudah direvisi dan diperbarui.
-
Dapat dikombinasikan dengan audio
-
Dapat dimanfaatkan untuk kelompok atau individu
|
-
Membutuhkan alat khusus untuk mengoperasikannya
-
Sekuen dapat terganggu jika dioperasikan secara
individual.
|
Computer Based Material
|
-
Interaktif dengan siswa
-
Dapat diadaptasi sesuai dengan siswa
-
Data mengontrol hardwere media lain
|
-
Memerlukan komputer dan pengetahuan programer.
-
Membutuhkan hardwere
khusus untuk pengembangan penggunaannya.
-
Hanya efektif bila digunakan untuk penggunaan
seseorang atau beberapa orang dalam kurun waktu tertentu.
|
Sumber : Belawati (Mahyuni 2007:31)
C Peranan Bahan
Ajar dalam Pembelajaran
Bahan ajar sangat penting artinya bagi guru maupun
siswa dalam proses pembelajaran. Tanpa bahan ajar akan sulit bagi guru untuk
meningkatkan efektivitas pembelajaran. Dengan demikian juga halnya dengan
siswa, tanpa bahan ajar akan sulit untuk menyesuaikan diri dalam belajar,
apalagi jika gurunya mengajar materi dengan cepat dan kurang jelas. Oleh sebab
itu, bahan ajar dianggap sebagai bahan yang dapat dimanfaatkan, baik oleh guru
maupun siswa, sebagai suatu upaya untuk memperbaiki mutu pembelajaran. Tabel 2.3
diterangkan peranan bahan ajar bagi guru dan siswa.
Tabel.
2.3 Peranan Bahan Ajar
No
|
Peranan bagi
guru
|
Peranan bagi
siswa
|
1
|
Menghemat
waktu guru dalam mengajar.
|
Siswa
dapat belajar tanpa harus ada guru atau teman siswa yang lain.
|
2.
|
Mengubah
peranan guru dari seorang pengajar menjadi seorang fasilitator
|
Siswa
dapat belajar kapan saja dan dimana
saja ia hendaki
|
3
|
Meningkatkan
proses pembelajaran menjadi lebih efektiv dan interaktif
|
Siswa
dapat belajar sesuai dengan kecepatan sendiri
|
-
|
Siswa
dapat belajar menurut urutan yang dipilihnya sendiri.
|
|
-
|
Membantu
potensi siswa untuk menjadi pelajar mandiri
|
Sumber : Setiawan (2007:1.15-1.17)
Lebih jauh lagi Setiawan (2007:1.18-1.20) peranan
bahan ajar dalam pembelajaran sebagai berikut :
Dalam pembelajaran klasikal, bahan ajar berperan (a)
bahan ajar dapat dijadikan sebagai bahan yang tak terpisahkan dari buku utama,
(b) bahan ajar dapat juga dianggap sebagai pelengkap/suplemen buku utama, (c)
bahan ajar dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, dan (d)
bahan ajar dapat dijadikan yang mendukung penjelasan.
Pembelajaran individual, dalam pembelajaran
individual bahan ajar berperan sebagai (a) media utama dalam proses pembelajaran, (b)
alat yang digunakan untuk menyusun dan mengawasi proses siswa memperoleh siswa,
(c) penunjang media pembelajaran individual yang lain.
Dalam pembelajaran kelompok bahan ajar lebih
bersifat sebagai bahan yang terintegrasi dengan proses belajar kelompok, dengan
cara memberikan informasi tentang latar belakang materi, dan juga digunakan
sebagai bahan pendukung bahan belajar utama serta dirancang untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa.
No comments:
Post a Comment