A. Definisi Quantum Teaching
Quantum
Teaching merupakan proses pembelajaran yang menawarkan cara-cara baru untuk
memaksimalkan dampak usaha pengajaran melalui perkembangan hubungan, pengubahan
belajar dan penyampaian kurikulum. Pembelajaran Quantum Teaching mencakup petunjuk spesifik untuk menciptakan
lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi dan
memudahkan proses belajar.
Untuk memudahkan pemahaman terhadap
filosofi Quantum Teaching, terdapat
beberapa kata kunci dan definisinya yaitu :
Quantum Teaching ialah interaksi yang
mengubah energi yang menjadi cahaya. Dengan demikian Quantum Teaching adalah pengubahan bermacam-macam interaksi yang
ada di dalam dan disekitar momen belajar. Interaksi-interaksi ini mencakup
unsur-unsur untuk belajar yang mempengaruhi
kesuksesan siswa. (DePorter,
2005:5).
B. Asas Utama Quantum Teaching
Segala
sesuatu yang dilakukan dalam kerangka Quantum
Teaching, setiap interaksi dengan siswa setiap rancangan kurikulum dan setiap
metode instruksional dibangun berdasarkan atas asas utama Quantum Teaching “Bawalah Dunia
siswa Ke Dunia Guru, Dan Antarkan Guru Ke Dunia Siswa”.
Belajar
dari segala definisinya adalah kegiatan full-contact.
Dengan kata lain belajar melibatkan semua aspek kepribadian manusia yang
mencakup pikiran, perasaan dan bahasa tubuh disamping pengetahuan, sikap dan
keyakinan sebelumnya serta persepsi masa mendatang.
Langkah awal dalam mengajar adalah
memahami dunia siswa untuk memudahkan perjalanan mereka menuju kesadaran ilmu
pengetahuan yang lebih luas. Caranya dengan mengaitkan apa yang diajarkan guru
dengan sebuah peristiwa, pikiran atau perasaan yang diperoleh dari kehidupan
rumah, sosial, atletik, musik, seni, rekreasi, atau akademis mereka.
Setelah kaitan ini terbentuk, guru
dapat membawa siswa ke dalam dunia guru dan memberi pemahaman siswa tentang isi
dunia seraya menjelaskan konsep yang akan diajarkan. Akhirnya dengan pengertian
yang lebih luas dan penguasaan lebih mendalam ini, siswa dapat membawa apa yang
mereka pelajari ke dalam dunia mereka dan menerapkannya pada situasi baru.
Betapa pentingnya pada langkah awal
memasuki dunia siswa, untuk mendapatkan hak mengajar yang pertama harus
dilakukan adalah membangun jembatan autentik untuk memasuki kehidupan murid. Sertifikat
mengajar atau dokumen yang mengijinkan guru mengajar atau melatih, hanya
berarti bahwa guru memiliki wewenang untuk mengajar. Hal ini tidak berarti
bahwa guru mempunyai hak mengajar. Karena itu mengajar adalah hak yang harus
diraih, dan diberikan oleh siswa, bukan oleh Departemen Pendidikan.
C. Prinsip-prinsip Quantum Teaching
Quantum Teaching memiliki lima prinsip. Prinsip-prinsip
ini mempengaruhi seluruh aspek Quantum Teaching. Adapun prinsip-prinsip
tersebut adalah :
a.
Segalanya berbicara
Segalanya
dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh, dari kertas yang dibagikan hingga
rancangan pelajaran yang dibuat guru, semuanya mengirim pesan tentang belajar.
b.
Segalanya bertujuan
Semua
yang terjadi dalam penggubahan yang dilakukan guru mempunyai tujuan.
c.
Pengalaman sebelum pemberian nama
Proses
belajar paling baik terjadi ketika siswa telah mengalami informasi sebelum
mereka memperoleh nama untuk apa yang mereka pelajari.
d.
Akui setiap usaha
Belajar mengandung resiko. Belajar berarti
melangkah keluar dari kenyamanan. Pada saat siswa mengambil langkah ini, mereka
patut mendapat pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan diri mereka.
e. Jika layak dipelajari, maka layak pula
dirayakan
Perayaan adalah sarapan pelajar juara. Perayaan memberikan umpan balik mengenai
kemajuan dan meningkatkan asosiasi emosi positif dengan belajar.
D. Model Quantum
Teaching
Quantum Teaching dibagi menjadi 2
kategori yaitu sebagai berikut :
a.
Konteks
Konteks adalah latar untuk pengalaman guru
dalam seksi konteks terdapat 4 aspek yaitu :
1.
Suasana yang memberdayakan
2.
Landasan yang kukuh
3.
Lingkungan yang mendukung
4.
Rancangan belajar yang dinamis
Jika keempat aspek ditata dengan cermat, suatu
keajaiban akan terjadi. Konteks ini menciptakan rasa saling memiliki, tempat
yang dituju para siswa dengan senang hati, bukan karena keterpaksaan.
b.
Isi
Dalam
seksi ini, guru akan menemukan keterampilan penyampaian untuk kurikulum apapun,
disamping strategi yang dibutuhkan siswa untuk bertanggung jawab atas apa yang
mereka pelajari.
Terdapat
4 aspek dalam seksi isi yaitu :
1.
Penyajian yang prima
2.
Fasilitas yang luwes
3.
Keterampilan Belajar-Untuk-Belajar
4.
Keterampilan Hidup
F. Kerangka Rancangan Pembelajaran Quantum
Teaching
Kerangka rancangan pembelajaran Quantum
Teaching dikenal dengan istilah TANDUR yang merupakan singkatan dari kata
Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan. Kerangka ini
menjamin siswa menjadi tertarik dan berminat pada setiap pelajaran. Apapun mata
pelajarannya, tingkat kelas ataupun kemampuan siswa, kerangka ini juga
memastikan bahwa siswa mengalami pembelajaran, berlatih, menjadikan isi
pelajaran nyata bagi mereka sendiri dan mencapai sukses. Kerangka rancangan
pembelajaran Quantum Teaching ini
adalah sebagai berikut :
1.
Tumbuhkan
Tugas guru adalah menumbuhkan minat siswa terhadap
pelajaran (memberikan motivasi pada siswa) agar tertarik untuk mengikuti
pelajaran yang diajarkan. Dalam hal ini guru harus menciptakan jaminan dan
kepemilikan bersama atau kemampuan saling memahami dengan memanfaatkan
pengalaman mereka, mencari tanggapan serta mendapatkan komitmen untuk
menjelajah. Strategi yang dapat digunakan oleh guru adalah membuat pertanyaan-pertanyaan
seputar materi yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan
sehari-hari serta mengungkapkan manfaat pelajaran kepada siswa dengan manjawab
pertanyaan siswa tentang AMBAK (apa manfaat ini bagiku).
2.
Alami
Guru memanfaatkan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa
berdasarkan pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari dan menghubungkannya
dengan materi pelajaran. Strategi yang dapat dilakukan guru adalah memberikan
kegiatan yang mengaktifkan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa agar siswa
dapat dengan mudah memahami informasi yang disajikan guru.
3.
Namai
Penamaan dibangun diatas pengetahuan dan keingintahuan
siswa atas materi yang disampaikan. Penamaan merupakan informasi, fakta, rumus,
pemikiran dan strategi belajar. Guru
menjelaskan konsep dengan menggunakan kata kunci dan membuat gambar yang
ditempel di papan tulis. Metode penyampaian materi harus mengakomodasi semua
tipe belajar yaitu Visual, auditorial, dan kinestetik agar siswa dapat dengan
mudah memahami materi yang disampaikan.
4.
Demonstrasikan
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menerjemahkan dan menerapkan pengetahuan mereka ke dalam pelajaran yang lain
dan ke dalam kehidupan mereka. Siswa
dapat memperagakan atau mengaplikasikan tingkat kecakapan mereka dengan
pelajaran.
5.
Ulangi
Guru mengulangi
hal-hal yang kurang jelas bagi siswa. Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan
materi yang belum mereka pahami dan mengajarkan pengetahuan baru mereka kepada
siswa lain dengan menirukan atau memperagakannya.
6.
Rayakan
Perayaan sangat penting dilakukan karena akan
mendorong siswa memperkuat rasa tanggung jawab dan motivasi siswa untuk
mencobanya berulang-ulang agar dapat mencapai kesuksesan dan langkah menuju
kemenanga. Dengan adanya perayaan berarti guru menghormati
usaha dan ketekunan dari siswa. Strategi yang dipakai guru adalah dengan
memberi pujian pada siswa misalnya dengan kata-kata, tepuk tangan bersama,
mengucapkan yel-yel
No comments:
Post a Comment