Pages

Thursday, December 31, 2015

Pembelajaran Quantum Teaching



A. Definisi Quantum Teaching
            Quantum Teaching merupakan proses pembelajaran yang menawarkan cara-cara baru untuk memaksimalkan dampak usaha pengajaran melalui perkembangan hubungan, pengubahan belajar dan penyampaian kurikulum. Pembelajaran Quantum Teaching mencakup petunjuk spesifik untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi dan memudahkan proses belajar.
            Untuk memudahkan pemahaman terhadap filosofi Quantum Teaching, terdapat beberapa kata kunci dan definisinya yaitu :
Quantum Teaching ialah interaksi yang mengubah energi yang menjadi cahaya. Dengan demikian Quantum Teaching adalah pengubahan bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan disekitar momen belajar. Interaksi-interaksi ini mencakup unsur-unsur untuk belajar yang mempengaruhi  kesuksesan siswa. (DePorter, 2005:5).

B. Asas Utama Quantum Teaching
            Segala sesuatu yang dilakukan dalam kerangka Quantum Teaching, setiap interaksi dengan siswa setiap rancangan kurikulum dan setiap metode instruksional dibangun berdasarkan atas asas utama Quantum Teaching “Bawalah Dunia siswa Ke Dunia Guru, Dan Antarkan Guru Ke Dunia Siswa”.
Belajar dari segala definisinya adalah kegiatan full-contact. Dengan kata lain belajar melibatkan semua aspek kepribadian manusia yang mencakup pikiran, perasaan dan bahasa tubuh disamping pengetahuan, sikap dan keyakinan sebelumnya serta persepsi masa mendatang.
            Langkah awal dalam mengajar adalah memahami dunia siswa untuk memudahkan perjalanan mereka menuju kesadaran ilmu pengetahuan yang lebih luas. Caranya dengan mengaitkan apa yang diajarkan guru dengan sebuah peristiwa, pikiran atau perasaan yang diperoleh dari kehidupan rumah, sosial, atletik, musik, seni, rekreasi, atau akademis mereka.
            Setelah kaitan ini terbentuk, guru dapat membawa siswa ke dalam dunia guru dan memberi pemahaman siswa tentang isi dunia seraya menjelaskan konsep yang akan diajarkan. Akhirnya dengan pengertian yang lebih luas dan penguasaan lebih mendalam ini, siswa dapat membawa apa yang mereka pelajari ke dalam dunia mereka dan menerapkannya pada situasi baru.
            Betapa pentingnya pada langkah awal memasuki dunia siswa, untuk mendapatkan hak mengajar yang pertama harus dilakukan adalah membangun jembatan autentik untuk memasuki kehidupan murid. Sertifikat mengajar atau dokumen yang mengijinkan guru mengajar atau melatih, hanya berarti bahwa guru memiliki wewenang untuk mengajar. Hal ini tidak berarti bahwa guru mempunyai hak mengajar. Karena itu mengajar adalah hak yang harus diraih, dan diberikan oleh siswa, bukan oleh Departemen Pendidikan.

C. Prinsip-prinsip Quantum Teaching
Quantum Teaching memiliki lima prinsip. Prinsip-prinsip ini mempengaruhi seluruh aspek Quantum Teaching. Adapun prinsip-prinsip tersebut adalah :



a.       Segalanya berbicara
Segalanya dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh, dari kertas yang dibagikan hingga rancangan pelajaran yang dibuat guru, semuanya mengirim pesan tentang belajar.
b.      Segalanya bertujuan
Semua yang terjadi dalam penggubahan yang dilakukan guru mempunyai tujuan.
c.       Pengalaman sebelum pemberian nama
Proses belajar paling baik terjadi ketika siswa telah mengalami informasi sebelum mereka memperoleh nama untuk apa yang mereka pelajari.
d.      Akui setiap usaha
Belajar mengandung resiko. Belajar berarti melangkah keluar dari kenyamanan. Pada saat siswa mengambil langkah ini, mereka patut mendapat pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan diri mereka.
e.       Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan
Perayaan adalah sarapan pelajar juara. Perayaan memberikan umpan balik mengenai kemajuan dan meningkatkan asosiasi emosi positif dengan belajar.

D. Model Quantum Teaching
Quantum Teaching dibagi menjadi 2 kategori yaitu sebagai berikut :
a.       Konteks
Konteks adalah latar untuk pengalaman guru dalam seksi konteks terdapat 4 aspek yaitu :
1.      Suasana yang memberdayakan
2.      Landasan yang kukuh
3.      Lingkungan yang mendukung
4.      Rancangan belajar yang dinamis
Jika keempat aspek ditata dengan cermat, suatu keajaiban akan terjadi. Konteks ini menciptakan rasa saling memiliki, tempat yang dituju para siswa dengan senang hati, bukan karena keterpaksaan.
b.      Isi
Dalam seksi ini, guru akan menemukan keterampilan penyampaian untuk kurikulum apapun, disamping strategi yang dibutuhkan siswa untuk bertanggung jawab atas apa yang mereka pelajari.
Terdapat  4 aspek  dalam seksi isi yaitu :
1.      Penyajian yang prima
2.      Fasilitas yang luwes
3.      Keterampilan Belajar-Untuk-Belajar
4.      Keterampilan Hidup

F. Kerangka Rancangan Pembelajaran Quantum Teaching
Kerangka rancangan pembelajaran Quantum Teaching dikenal dengan istilah TANDUR yang merupakan singkatan dari kata Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan. Kerangka ini menjamin siswa menjadi tertarik dan berminat pada setiap pelajaran. Apapun mata pelajarannya, tingkat kelas ataupun kemampuan siswa, kerangka ini juga memastikan bahwa siswa mengalami pembelajaran, berlatih, menjadikan isi pelajaran nyata bagi mereka sendiri dan mencapai sukses. Kerangka rancangan pembelajaran Quantum Teaching ini adalah sebagai berikut :
1.      Tumbuhkan
Tugas guru adalah menumbuhkan minat siswa terhadap pelajaran (memberikan motivasi pada siswa) agar tertarik untuk mengikuti pelajaran yang diajarkan. Dalam hal ini guru harus menciptakan jaminan dan kepemilikan bersama atau kemampuan saling memahami dengan memanfaatkan pengalaman mereka, mencari tanggapan serta mendapatkan komitmen untuk menjelajah. Strategi yang dapat digunakan oleh guru adalah membuat pertanyaan-pertanyaan seputar materi yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan sehari-hari serta mengungkapkan manfaat pelajaran kepada siswa dengan manjawab pertanyaan siswa tentang AMBAK (apa manfaat ini bagiku).

2.      Alami
Guru memanfaatkan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa berdasarkan pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari dan menghubungkannya dengan materi pelajaran. Strategi yang dapat dilakukan guru adalah memberikan kegiatan yang mengaktifkan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa agar siswa dapat dengan mudah memahami informasi yang disajikan guru.
3.      Namai
Penamaan dibangun diatas pengetahuan dan keingintahuan siswa atas materi yang disampaikan. Penamaan merupakan informasi, fakta, rumus, pemikiran dan strategi belajar. Guru menjelaskan konsep dengan menggunakan kata kunci dan membuat gambar yang ditempel di papan tulis. Metode penyampaian materi harus mengakomodasi semua tipe belajar yaitu Visual, auditorial, dan kinestetik agar siswa dapat dengan mudah memahami materi yang disampaikan.
4.      Demonstrasikan
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menerjemahkan dan menerapkan pengetahuan mereka ke dalam pelajaran yang lain dan ke dalam kehidupan mereka. Siswa dapat memperagakan atau mengaplikasikan tingkat kecakapan mereka dengan pelajaran.
5.      Ulangi
Guru mengulangi hal-hal yang kurang jelas bagi siswa. Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan materi yang belum mereka pahami dan mengajarkan pengetahuan baru mereka kepada siswa lain dengan menirukan atau memperagakannya.
6.      Rayakan
Perayaan sangat penting dilakukan karena akan mendorong siswa memperkuat rasa tanggung jawab dan motivasi siswa untuk mencobanya berulang-ulang agar dapat mencapai kesuksesan dan langkah menuju kemenanga. Dengan adanya perayaan berarti guru menghormati usaha dan ketekunan dari siswa. Strategi yang dipakai guru adalah dengan memberi pujian pada siswa misalnya dengan kata-kata, tepuk tangan bersama, mengucapkan yel-yel

No comments:

Post a Comment